Puisi “Islam Bukan Teroris” Ini Menyentak dan Sadarkan Tentang Arti Teroris Sebenarnya Di AS

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Puisi “Islam Bukan Teroris” Ini Menyentak dan Sadarkan Tentang Arti Teroris Sebenarnya Di AS kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Puisi “Islam Bukan Teroris” Ini Menyentak dan Sadarkan Tentang Arti Teroris Sebenarnya Di AS mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.



Label teroris yang dilekatkan kepada agama islam oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan islam dan umat islam terbantahkan oleh puisi fenomenal para penyair amerika ini.

Puisi yang sangat menyentuh hati ini merupakan fakta seputar Islamofobia dan rasisme. Puisi ini dibaca oleh Rudy Francisco, Natasha Hooper dan Amen Ra.

Mereka tampil di Final Slam Puisi Nasional pada tahun 2016 silam di Atlanta, Amerika Serikat.

Puisi ini sangat menyentak semua kalangan, sehingga semua orang akan tersadarkan bahwa Islam bukanlah teroris.

SIMAK SAMPAI TUNTAS AGAR TIDAK GAGAL PAHAM


[ngi]

Judul :Puisi “Islam Bukan Teroris” Ini Menyentak dan Sadarkan Tentang Arti Teroris Sebenarnya Di AS
Link :Puisi “Islam Bukan Teroris” Ini Menyentak dan Sadarkan Tentang Arti Teroris Sebenarnya Di AS

Artikel terkait yang sama:


Puisi “Islam Bukan Teroris” Ini Menyentak dan Sadarkan Tentang Arti Teroris Sebenarnya Di AS

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Puisi “Islam Bukan Teroris” Ini Menyentak dan Sadarkan Tentang Arti Teroris Sebenarnya Di AS"

Posting Komentar