Launching UPZIS-LAZISNU bertempat di pendopo rumah dinas Bupati Pekalongan. Yang dihadiri antara lain oleh Asisten Pemerintahan Sekda Drs. Ali Riza, M.Si, Rais Syuriah PCNU Kabupaten Pekalongan KH. Muhammadun Raden Jundi, Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Pekalongan KH. Muslikh Khudori, M.Si, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan Drs. H. Kasiman Mahmud Desky, M.Ag, Pengurus Badan Otonom NU seperti LP Maarif NU, Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, IPNU-IPPNU dan seluruh perwakilan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se Kabupaten Pekalongan.
Ketua PCNU KH. Muslikh Khudori mengatakan hadirnya LAZISNU di Kabupaten pekalongan adalah keniscayaan. Sebagai bentuk pemberdayaan untuk mengumpulkan dan menyebarluaskan kekayaan para aghniya NU melalui LAZISNU ini.
“Kami selaku Ketua PCNU berharap agar LAZISNU dapat dikelola dengan baik, profesional, akuntabel dan amanah agar dipercaya oleh masyarakat dan agar LAZISNU mampu melebarkan kinerjanya,” tuturnya.
PCNU juga sangat mengharapkan hadirnya LAZISNU bisa mengentaskan kemiskinan, mengurangi kebodohan di bidang pendidikan. Dalam ranah kesehatan, kerja yang dilakukan pemerintah harus didukung pula dengan hadirnya LAZISNU ini
Dalam sambutan Bupati, kehadiran LAZISNU menjadi jawaban penting bagi ormas Nahdlatul Ulama untuk lebih konkret lagi dalam rangka bersama dengan Pemerintah untuk melengkapi dan mendorong supaya dapat melaksanakan mandat masyarakat.
“Saya minta tolong LAZISNU jangan seperti Bank, jangan menyimpan uang, jangan ada saldo. Jadi begitu ada dana langsung disalurkan kepada yang berhak. Kita harus sudah memiliki data siapa saja yang akan kita sasar. Kalau hal ini bisa berjalan, ini akan menjadi best practice yaitu bisa menjadi contoh pengelolaan LAZIS yang modern,” ujarnya.
"Kabupaten Pekalongan dengan jumlah penduduk (data terbaru) sekitar 896 ribu memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup besar. Kalau dibandingkan dengan data Jawa Tengah, kita sudah masuk dalam zona kuning dan sebentar lagi masuk pada zona hijau. Angka kemiskinan 2018, di Kabupaten Pekalongan ditarget 8-9 persen Karena kontribusi Pemerintah di seluruh tingkatan faktanya hanya 10 hingga 20 persen, makanya sisa yang 80 persen harus kita gali dari partisipasi masyarakat, dari para aghnia,” menurut Bupati.
Pada malam launching tersebut, LAZISNU langsung memperoleh masukan dana sumbangan sebesar Rp 21 juta, yaitu berupa infaq dari para aughnia yang hadir sebesar Rp 6 juta dan Rp 15 juta merupakan zakat dari bendahara PCNU Kabupaten Pekalongan.
0 Response to "PCNU KABUPATEN PEKALONGAN LAUNCHING UPZIS-LAZISNU"
Posting Komentar