Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya MUI Keluarkan Fatwa Bersosial Media, Politisi Golkar ini Protes kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
MUI Keluarkan Fatwa Bersosial Media, Politisi Golkar ini Protes mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
MUI Keluarkan Fatwa Bersosial Media, Politisi Golkar ini Protes
Opini Bangsa - Wakil Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid menilai Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak perlu mengeluarkan fatwa mengenai panduan menggunakan media sosial.
Menurutnya, medsos tidak mengenal batasan agama.
"Permasalahan di media sosial yang kita hadapi kan masalah bangsa, bukan agama tertentu," ujarnya melalui pesan singkat, Selasa (6/6).
Justru akan lebih baik, kata dia, untuk mengikat semua warga negara, Kementerian Komunikasi dan Informatika lah yang berinisiatif membuat aturan, etika, atau panduan media sosial bagi masyarakat.
"Alangkah baiknya jika Menkominfo lebih cepat sehingga tidak perlu aturan-aturan atau fatwa per agama," tegas Meutya.
Ketua Bidang Luar Negeri DPP Partai Golkar itu juga meminta Kemenkominfo
meningkatkan literasi media bagi seluruh masyarakat. Lebih khusus pada masyarakat usia dini.
Sebab, saat ini media sosial sudah digunakan tidak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak.
Menurut data APJII, pengguna aktif internet di Indonesia yang mengunjungi media sosial berkisar umur 10-25 tahun.
"Sementara jumlahnya 24,4 juta orang atau 18,4 persen penduduk Indonesia," ujar dia.
Tanpa adanya literasi media, lanjut dia, masyarakat khususnya kelompok usia muda akan mudah terprovokasi oleh isu-isu murahan.
Ujung-ujungnya menciptakan sikap saling curiga, menyalahkan, dan pada akhirnya mengancam keutuhan Indonesia.
"Literasi media merupakan salah satu tugas Kemkominfo yang kami harapkan sudah dijalankan hari ini," tegas Meutya.
Sementara, dia menilai masyarakat tidak perlu khawatir dengan kriminalisasi kebebasan berekspresi. Sebab, hal tersebut diatur UU ITE bukan pada panduan penggunaan medsos nantinya.
"Jadi UU ITE untuk ranah hukum terkait dengan sanksi, panduan bukan untuk menghukum namun lebih kepada semangat pendidikan atau literasi sosmed," pungkas Meutya. [
opinibangsa.id /
jpc]
Judul :
MUI Keluarkan Fatwa Bersosial Media, Politisi Golkar ini Protes
Link :
MUI Keluarkan Fatwa Bersosial Media, Politisi Golkar ini Protes
Artikel terkait yang sama:
MUI Keluarkan Fatwa Bersosial Media, Politisi Golkar ini Protes
0 Response to "MUI Keluarkan Fatwa Bersosial Media, Politisi Golkar ini Protes"
Posting Komentar