Kokohkan Kebhinekaan, Umat Lintas Agama Fasilitasi Buka Puasa Bersama Warga Muslim Bali

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Kokohkan Kebhinekaan, Umat Lintas Agama Fasilitasi Buka Puasa Bersama Warga Muslim Bali kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Kokohkan Kebhinekaan, Umat Lintas Agama Fasilitasi Buka Puasa Bersama Warga Muslim Bali mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.

‎Kokohkan Kebhinekaan, Umat Lintas Agama Fasilitasi Buka Puasa Bersama Warga Muslim BaliMusliModerat.net - Elemen lintas agama di Bali yang tergabung dalam GRAK (gerakan anti radikalisme) menggelar buka puasa bersama puluhan anak yatim, piatu, dan dhuafa di sekretariat GRAK, Jalan Yudistira 31 Denpasar, Bali, Minggu (11/6/2017).
Menariknya, hampir semua elemen lintas agama turut hadir, baik umat Kristiani, Katolik, dan elemen dari etnis Tionghoa.

Ketua Panitia Buka Puasa Bersama, Imam Munawir, menyatakan, bahwa elemen GRAK melakukan buka puasa bersama dengan berbagi kepada sesama. 
"Berbicara Indonesia tidak bisa berbicara satu, dua golongan. Jadi, membangun sebuah gerakan anti radikalisme, ini adalah tujuan untuk persatuan dan kesatuan dan saling menghargai antar sesama," ucap Munawir.
‎Sebelum buka puasa bersama, umat Muslim pun mengadakan doa bersama dengan pembacaan Al-Quran dan berdoa untuk persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
Kemudian, ada penghafalan pancasila, salat maghrib bersama dan acara makan takjil dan makan malam bersama.
Tokoh umat muslim, Ustad Nur Alit‎
menyatakan, sedari awal oleh ulama besar Indonesia, Kyai Haji Maimun Zubair, bahwa ketika berbicara tentang Indonesia, ialah berbicara tentang Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Maka, ketika Indonesia yang dibicarakan, harus mengacu dua hal itu. "Karena itu NKRI itu harga mati. Kita harus tahu dan memaknai hubungan antar manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia," ungkapnya.
Sementara itu, Pengagas Kelompok GRAK, Nyoman Gde Sudiantara, selaku tuan rumah mengaku, kebersamaan dalam berbuka dengan anak Yatim, Piatu dan Duafa ini hanyalah sebagian kecil dari apa yang bisa dilakukan untuk hubungan harmonis antara umat beragama di Indonesia.
Ini juga bagian dari amalan ajaran Hindu yang meyakni Tri Hita Karana, yaki manusia dengan sesamanya, manusia dengan Tuhan,  dan manusia dan Alam.
Sehingga, apa yang dilakukan ini semata-mata untuk menjaga kebersamaan di Bali dan bisa menjadi contoh untuk daerah lainnya.

"Ini adalah keinginan kami (elemen lintas agama) untuk Indonesia tetap satu. NKRI harga mati. Dan kebersamaan antar umat ini tidak akan runtuh dengan segala upaya yang akan memecah belah. Dan selamat bagi umat Muslim untuk menjalankan ibadah puasa dan semoga di hari yang Fitri ini kita semua bisa senantiasa berbagi," bebernya.(tribunnews.com)

Judul :Kokohkan Kebhinekaan, Umat Lintas Agama Fasilitasi Buka Puasa Bersama Warga Muslim Bali
Link :Kokohkan Kebhinekaan, Umat Lintas Agama Fasilitasi Buka Puasa Bersama Warga Muslim Bali

Artikel terkait yang sama:


Kokohkan Kebhinekaan, Umat Lintas Agama Fasilitasi Buka Puasa Bersama Warga Muslim Bali

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Kokohkan Kebhinekaan, Umat Lintas Agama Fasilitasi Buka Puasa Bersama Warga Muslim Bali"

Posting Komentar