Indonesia, Indonesia! Novanto Bertaushiyah Tentang Bahaya Korupsi

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Indonesia, Indonesia! Novanto Bertaushiyah Tentang Bahaya Korupsi kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Indonesia, Indonesia! Novanto Bertaushiyah Tentang Bahaya Korupsi mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.


Indonesia, Indonesia! Novanto Bertaushiyah Tentang Bahaya Korupsi

Opini Bangsa - Kemarin, Ketua Umum Golkar Setya Novanto memuji pengunduran diri Ridwan Mukti dari jabatannya sebagai gubernur Bengkulu karena dijadikan tersangka kasus korupsi oleh KPK. Ketua DPD Golkar Bengkulu itu mengumumkan pengunduran dirinya kemarin, Rabu (21 Juni 2017).

"Saya beri apresiasi yang sangat besar sebagai kader Golkar yang langsung melakukan hal terbaik buat kepentingan penyidikan lebih lanjut," kata Novanto seperti dikutip berbagai media.

Begitu saya baca berita tentang apresiasi Novanto itu, saya teringat langsung dengan kasus korupsi e-KTP. Novanto adalah salah satu “terduga keras” kasus pengadaan blanko kartu ini. KPK sampai mengeluarkan pencekalan ke luar negeri untuk beliau. Artinya, KPK memiliki keyakinan bahwa dia bukan orang yang difitnah dalam kasus ini.

Sekarang, Novanto memuji tindakan Ridwan Mukti itu. Pujian ini sangat tepat. Tetapi, pujian itu jauh lebih bagus kalau datang dari orang yang tidak terimplikasi kasus korupsi. Terus terang, jungkir-balik rasanya bumi ini mendengar pujian Novanto untuk kolega partainya yang mundur gara-gara korupsi.
style="text-align: justify;">
Sebaiknya bukan Novanto yang memberikan apresisasi. Biarkan petinggi Golkar yang lain untuk berkomentar. Sebab, orang justru menunggu langkah ksatria Anda sendiri, Pak Novanto, untuk mundur dari semua posisi yang terkait dengan kepentingan bangsa dan negara setelah nama Anda “meroket” dalam kasus e-KTP.

Jangankan orang di luar Golkar, orang-orang Golkar sendiri begitu banyak yang gerah terhadap keterkaitan Anda dengan e-KTP. Kader-kader muda Golkar, paling tidak, menginginkan agar pimpinan tertinggi partai tidak ternoda kasus korupsi. Mereka ingin Anda segera “cabut”.

Apalagi Anda sampaikan pula nasihat seperti ini, "Kami sudah sampaikan saat Rapimnas, kami minta jangan sampai terlibat nepotisme, KKN, korupsi karena sangat merugikan kepentingan bangsa negara."

Tidakkah ada perasaan “malu” atau “risih” menyampaikan taushiyah seperti ini?

Indonesia, Indonesia! Lama-lama terkikis habislah standar moralitas bangsa kita ini! Hajablah kita, Pak!

Sudah sebegitu parahnyakah Indonesia ini?

Novanto memang belum terbukti bersalah dalam kasus e-KTP. Tetapi semua indikasi yang disebutkan secara terbuka menunjukkan bahwa ketua DPR itu ada meninggal jejak di situ. Begitu banyak dan sering nama Novanto disebut-sebut dalam rangkaian proses hukum kasus ini.

Terasa sangat tidak logis kalau “ada asap, tak ada api”. [opinibangsa.id / tsc]

Judul :Indonesia, Indonesia! Novanto Bertaushiyah Tentang Bahaya Korupsi
Link :Indonesia, Indonesia! Novanto Bertaushiyah Tentang Bahaya Korupsi

Artikel terkait yang sama:


Indonesia, Indonesia! Novanto Bertaushiyah Tentang Bahaya Korupsi

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Indonesia, Indonesia! Novanto Bertaushiyah Tentang Bahaya Korupsi"

Posting Komentar