Faizal Assegaf: Jangan Benturkan Ulama Dan Polri, NKRI Bisa Bubar

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Faizal Assegaf: Jangan Benturkan Ulama Dan Polri, NKRI Bisa Bubar kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Faizal Assegaf: Jangan Benturkan Ulama Dan Polri, NKRI Bisa Bubar mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.


Faizal Assegaf: Jangan Benturkan Ulama Dan Polri, NKRI Bisa Bubar

Opini Bangsa - Eskalasi politik nasional sudah makin mendidih, tidak sehat dan krusial. Kearifan dari para petinggi negara dan elit bangsa diperlukan untuk mencairkan situasi.

Ketua Progres 98, Faizal Assegaf memandang tidak elok faktor kekalahan terpidana penista agama (Ahok) di Pilgub DKI sampai berujung konflik horizontal oleh politik balas dendam kepada ulama, tokoh Islam dan aktivis.

"Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Presiden Jokowi dan lebih khusus Wakil Presiden Jusuf Kalla mesti tampil membuka ruang rekonsiliasi bagi seluruh elemen bangsa," kata Faizal melalui pesan Whatsapp yang diterima redaksi, Minggu (4/6).

Posisi Jusuf Kalla selaku tokoh Islam dan sekaligus wapres, menurut dia, berpeluang besar untuk meredam potensi gejolak politik yang makin mengkuatirkan belakangan ini.

"Kita setuju dengan proses penegakkan hukum, namun hal itu harus dilakukan secara cermat, bijak
dan tidak ditunggangi oleh modus politik balas dendam kepada ulama dan umat Islam," tegasnya.

Jusuf Kalla dan Jenderal Tito Karnavian dinilainya sudah mulai elegan dan melontarkan pernyataan yang konstruktif. Namun, imbuh Faizal, alangkah indahnya bila kedua pihak duduk bareng untuk menyatukan potensi anak bangsa.

"Sebab kalau mengharapkan Presiden Jokowi untuk meredam situasi, tampaknya sulit diwujudkan," ujarnya.

Faizal melihat Jokowi telah terjebak dalam perilaku kekuasaan yang kontradiktif bahkan terlihat kian kehilangan legitimasi di hadapan rakyat. Justru, menurut dia, merosotnya kepercayaan rakyat kepada Jokowi ini memberi harapan kepada Wapres Jusuf Kalla, Jenderal Tito dan elit bangsa untuk kompak merekatkan kembali elemen bangsa.

"Rakyat tidak ingin Polri dan ulama dibenturkan. Sebab ketegangan demi ketegangan berbau SARA yang muncul dapat mengarah pada perpecahan NKRI," Faizal menambahkan.

Presiden dipilih hanya lima tahun, tapi institusi Polri bermitra dengan ulama dan rakyat dalam waktu yang panjang. Maka dari itu, Faizal mengingatkan, jangan karena presiden tidak sanggup memimpin negara menyebabkan institusi Polri menjadi korban kelicikan kepentingan politik kekuasaan.

"Mosok mau diperalat untuk memusuhi ulama dengan dalih penegakkan hukum yang amburadul, bernuansa politik dan kian meresahkan rakyat," tukasnya. [opinibangsa.id / rmol]

Judul :Faizal Assegaf: Jangan Benturkan Ulama Dan Polri, NKRI Bisa Bubar
Link :Faizal Assegaf: Jangan Benturkan Ulama Dan Polri, NKRI Bisa Bubar

Artikel terkait yang sama:


Faizal Assegaf: Jangan Benturkan Ulama Dan Polri, NKRI Bisa Bubar

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Faizal Assegaf: Jangan Benturkan Ulama Dan Polri, NKRI Bisa Bubar"

Posting Komentar