Bung Karno dan Mbah Wahab Melawan Belanda dengan Kitab Kuning

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Bung Karno dan Mbah Wahab Melawan Belanda dengan Kitab Kuning kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Bung Karno dan Mbah Wahab Melawan Belanda dengan Kitab Kuning mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.

MusliModerat.net - Setelah beberapa kali diadakan perundingan untuk menyelesaikan Irian Barat dan selalu gagal, Bung Karno menghubungi Kiai Wahab Hasbullah di Tambakberas, Jombang, Jawa Timur. 
Bung Karno memanyakan bagaimana hukum orang-orang Belanda yang masih bercokol di Irian Barat?
Kiai Wahab menjawab tegas,”Hukumnya sama dengan orang yangghasab.”
“Apa artinya ghasab, kiai?” Tanya Bung Karno 
Ghasab itu istihqaqu maalil ghair bighairi idznihi. Artinya, menguasai hak milik orang lain tanpa izin,” terang Kiai Wahab.
“Lalu bagaimana solusi menghadapi orang yang ghasab?
“Adakan perdamaian,” tutur  Kiai Wahab. 
Lalu Bung Karno bertanya lagi,”Menurut insting Kiai, apakah jika diadakan perundingan damai akan berhasil?”
vertical-align: baseline;">“Tidak.”
“Lalu, mengapai kita tidak potong kompas saja Kiai? Bung Karno sedikit memancing. 
“Tak boleh potong kompas dalam syariah,” kata Kiai Wahab. 
Selanjutnya Bung Karno mengutus Soebandrio mengadakan perundingan yang terakhir kali dengan Belanda untuk menyelesaikan konflik Irian Barat. 
Perundingan ini akhirnya gagal. Kegagalan ini disampaikan Bung Karno kepada Kiai Wahab.”Kiai, apa solui selanjutny menyelesaikan Irian Barat?”
“Akhodzahu qohron (ambil dengan paksa!).” Kiai Wahab menjawab dengan tegas. 
“Apa rujukan Kiai memutuskan masalah ini?
“Saya mengambil literatur Kitab Fath al-Qarib dan syarahnya (al-Baijuri).”
Setelah itu, barulang Bung Karno membentuk barisan Trikora (Tiga Komando Rakyat). 
Kisah yang dinukilkan dari buku Karya Intelektual Ra’is Akbar dan Ra’is Aam al-Marhumien Pengurus Besar Nahdlatul Ulama karya KH A Aziz Masyhuri ini menunjukkan antaralain kontekstualisasi kitab kuning yang oleh sebagaian kalangan justru dianggap sebelah mata.


Sumber : muslimoderat.net

Judul :Bung Karno dan Mbah Wahab Melawan Belanda dengan Kitab Kuning
Link :Bung Karno dan Mbah Wahab Melawan Belanda dengan Kitab Kuning

Artikel terkait yang sama:


Bung Karno dan Mbah Wahab Melawan Belanda dengan Kitab Kuning

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Bung Karno dan Mbah Wahab Melawan Belanda dengan Kitab Kuning"

Posting Komentar