Kajian Tasawuf Tentang Kerja Sama Antara Akal dan Dorongan yang Menggerakkan Anggota Tubuh

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Kajian Tasawuf Tentang Kerja Sama Antara Akal dan Dorongan yang Menggerakkan Anggota Tubuh kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Kajian Tasawuf Tentang Kerja Sama Antara Akal dan Dorongan yang Menggerakkan Anggota Tubuh mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.


Kajian Tasawuf Tentang Kerja Sama Antara Akal dan Dorongan yang Menggerakkan Anggota Tubuh
Kajian Tasawuf Tentang Kerja Sama Antara Akal dan Dorongan yang Menggerakkan Anggota Tubuh

Benangmerahdasi
 
-Kajian Tasawuf

Kitab: Kimi'aussa'adah
Karangan: Imam Ghazali
Nomor: 021


بسم الله، والصلاة والسلام على سيدنا رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع سنته واكتفى آثاره وبعد:

Seandainya Allah menciptakan akal yang mengenali akibat sesuatu perkara tanpa menciptakan dorongan yang menggerakkan anggota tubuh sesuai kehendak akal, niscaya si akal tak akan dapat mewujudkan keinginanya.

Hati manusia memiliki keistimewaan yang berupa ilmu dan keinginan(irodah)yg tidak dimiliki oleh hewan. Berbeda dengan bayi, ia tidak memiliki dua hal tersebut pada awal-awal kehidupannya,karena ilmu dan kehendak ini baru muncul dengan fungsinya yg sempurna setelah ia menginjak dewasa. Adapun nafsu, amarah, rasa lahiri dari perasaan batini dimiliki oleh bayi.

Untuk mendapatkan ilmu dan kehendak(irodah)ia harus melewati dua fase, yaitu:
Pertama, ia memiliki(ilmu)naluri yang sangat sederhana, seperti kesadarannya mengenai hal-hal yg tak mungkin dan hal-hal yang mungkin. Adapun hal-hal yg memerlukan kerja otak, ia belum memiliki. Begitupun, dalam Perkembangannya ia akan sampai kepadanya, sesuatu yang disebut ilmu pengetahuan.
Baca Juga: Kajian Tasawuf tentang ilmu lahiri dan Iradah
Seperti halnya seorang sekretaris yang tidak mengerti perihal administrasi, dan yang ia katahui terbatas pada alat tulis,tempat tinta dan beberapa huruf yang belum tersusun.
Kedua, Pada fase ini si anak memperoleh ilmu melalui aktifitas coba-coba(trial and error)dan penalaran.

Cara seperti ini merupakan perbendaharaan(refrensi) bagi si anak, dan jika ia membutuhkan, ia akan mengulanginya, merujuk kepadanya.
Keadaan seperti ini sama halnya dengan orang yg disebut sekretaris, sekalipun dengan kemampuannya tersebut ia tidak berprofesi sebagai penulis.

Senin 15 Januari 2018
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia

Judul :Kajian Tasawuf Tentang Kerja Sama Antara Akal dan Dorongan yang Menggerakkan Anggota Tubuh
Link :Kajian Tasawuf Tentang Kerja Sama Antara Akal dan Dorongan yang Menggerakkan Anggota Tubuh

Artikel terkait yang sama:


Kajian Tasawuf Tentang Kerja Sama Antara Akal dan Dorongan yang Menggerakkan Anggota Tubuh

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kajian Tasawuf Tentang Kerja Sama Antara Akal dan Dorongan yang Menggerakkan Anggota Tubuh"

Posting Komentar