Oleh: KH. M. Abdul Ghufron Al Bantani
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Salam Sejahtera
Rahayu
Kita sebagai bangsa Indonesia, adalah bangsa yang berPancasila dan berBhinneka. Oleh karena itu, kita harus mempunyai harga diri dalam berpegang teguh terhadap lima dasar dasar tersebut, dan Bhinneka Tunggal Ika telah mempersatukan kita dari golongan yang berbeda-beda, bersatu sesuai dengan Merah Putih. Putra putri Indonesia, Rakyat-rakyat, Umaro, Ulama, tokoh tokoh agama, lintas agama, suku-suku, dan seluruh budaya, mari kita junjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan, jangan sampai pecah belah, kita harus betul-betul menyelamatkan bangsa negara Indonesia, Bhinneka tunggal Ika, Merah Putih, Pancasila, dan NKRI.
Pengertian jati diri bangsa yaitu: Suatu kualitas yang menentukan suatu individu,sedemikian rupa sehingga diakui sebagai suatu pribadi yang membedakan dengan individu yang lain. Kualitas yang menggambarkan suatu jatidiri bersifat unik, khas, yang mencerminkan pribadi individu dimaksud. Jatidiri akan mempribadi dan menjadi prinsip dalam diri individu yang akan selalu nampak dengan konsisten dalam sikap dan perilaku individu dalam menghadapi setiap permasalahan. Sebuah prinsip akan bersemayam dalam diri seseorang dan menjadi pola pikirnya. Perilakunya yang terlihat secara kasat mata adalah gambaran dari sebuah gagasan yang mengandung nilai kebenaran. Karena pada dasarnya sebuah prinsip memiliki nilai kebenaran. Adapun prinsip yang pada akhirnya membinasakan orang bersangkutan, maka itu bukanlah prinsip tapi kesimpulan pribadi yang menyesatkan.
Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia sudah merupakan kesimpulan jika dan hanya jika orang tersebut memahami betul arti sebuah PRINSIP. Prinsip merupakan pokok pangkal, landasan, sumber pertimbangan berkait dengan sebuah tindakan yang akan diambil. Dalam bernegara tentunya dibutuhkan prinsip agar negara tersebut dapan berdiri sendiri dan memeiliki ciri yang membedakanya dengan bangsa lain. Pancasila merupakan ideologi bangsa indonesia, dan sebagai pedoman guna menopang bangsa Indonesia menuju bangsa yang sejahtera. Dan marilah kita menilik kembali sejarah dimana para kreator bangsa ini menyampaikan pandangan tentang dasar negara yang patut kita pegang dengan teguh.
Dalam sidang badan penyidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan indonesia(BPUPKI) pada tanggal 1 juni tahun 1945. Bung Karno mengemukakan pandangannya tentang dasar negara indonesia yang akan dibangun dan pandangan hidup yang perlu dianut bangsa indonesia, nilai-nilai yang beliau beri nama Pancasila itu kemudian diterima seluruh anggota dan menjadi dasar negara republik indonesia yang dicantumkan dalam undang-undang dasar 1945 yang disahkan pada tanggal 18 agustus 1945.
Pancasila yang memiliki 5 poin terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang digali dari warisan kebudayaan bangsa indonesia, maka Pancasila menggambarkan jati diri bangsa Indonesia. Sebab itu, kalau kita bicara tentang karakter bangsa indonesia yang hendak kita bangun, tidak lain harus dilandasi Pancasila sebagai jati diri bangsa.
Pancasila merupakan tempat manusia Indonesia dalam berkehidupan, dan Indonesia yang merupakan negara kesatuan yang beragam budaya dari Sabang sampai Merauke bernaungan di bawah Pancasila, di harapkan mampu membawa bangsa indonesia menjadi bangsa yang kuat dan utuh, seperti halnya kita saat hidup bersama dalam keluarga tak ada dua manusia yang sama, meski lahir dari ayah dan ibu yang sama. Manusia dalam kehidupannya selalu menghadapi perbedaan dalam kesatuan, kesatuan dalam perbedaan. Manusia yang berbeda bersama-sama membentuk keluarga yang menyatukan mereka. Begitu pula halnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kelompok-kelompok yang membentuk negarapun selalu dalam kondisi perbedaan dalam kesatuan, kesatuan dalam perbedaan. Demikian pula keluarga-keluarga membentuk kelompok dan dalam kelompok itu, keluarga-keluarga satu sama lain berbeda tetapi sekaligus bersatu.
Pancasila sebagai tujuan hidup bangsa dan dalam kehidupan manusia mengejar kebahagiaan lahir dan batin. Sebab, hanya kebahagiaan yang dapat memberikan makna hakiki pada kehidupan.tujuan hidup manusia mengejar kebahagiaan lahir batin,dicapai melalui kebersamaan atau gotong royong.
Jati diri kita sebagai umat telah diabadikan dalam Al-Qur'an,
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
Artinya:”Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah”. (QS. Ali Imran: 110)
Atas dasar ayat tersebut, jelas sekali bahwa kita memiliki derajat khaira ummah (sebaik-baik umat). Bahkan padaayat lain dijelaskan ahsan takwim, yaitu sebaik-baik penciptaan. Akan tetapi, sebaik apa pun suatu derajat kita, jika tidak mampu dan berusaha untuk memelihara jati dirinya, pasti akan berubah statusnya menjadi kebalikannya, yaitu dari khaira ummah menjadi sarru ummah (sejelek-jelek umat) atau fasadul ummah (serusak-rusak umat), ahsan takwim menjadi asfal safilin (nasib yang memprihatinkan).
Ciri-ciri umat yang memiliki derajat khaira ummah atau ahsan takwim yaitu selalu berusaha menjadi manusiarahmatan lil'alamin (menjadi rahmat bagi seluruh alam), yakni manusia yang mampu menebarkan rahmat (kasih sayang, keselamatan) bagi seluruh alam; tidak hanya bagi keselamatan manusia, tetapi juga bagi makhluk-makhluk lainnya yang ada dimuka bumi ini seperti hewan, tumbuhan beserta lingkungan sekitar.
Salam Jiwa Ulama Nusantara
Salam Jiwa NKRI
Salam Jiwa Merah Putih
Salam Jiwa Pancasila
Salam Jiwa Bhinneka Tunggal Ika
Salam Jiwa Rakyat Indonesia
Salam Jiwa Lintas Agama
Salam Jiwa Angkatan Darat (AD)
Salam Jiwa Angkatan Laut (AL)
Salam Jiwa Angkatan Udara (AU)
Salam Jiwa Polisi
Salam Jiwa Rindu Ghufron
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;
Salam Sejahtera
Rahayu
Malang, , Rabu 24 Januari 2017.
Waktu : 20.50 WIB
0 Response to "JATI DIRI PANCASILA"
Posting Komentar