Begitu Ada Celah, Bully Ulama dan Aktivis Dakwah

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Begitu Ada Celah, Bully Ulama dan Aktivis Dakwah kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Begitu Ada Celah, Bully Ulama dan Aktivis Dakwah mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.

Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad (Youtube)




Cebong 1: Bong, gimana nih? Itu Ustadz lagi naik daun. Jamaahnya semakin banyak. Sekarang malah tampil di beberapa stasiun televisi.

Cebong 2: Kita habisi saja kayak Ustadz-Ustadz sebelumnya. Sebut dia radikal atau ekstrimis.

Cebong 1: Nggak bisa, Bong. Ustadz ini lain. Dia dakwahnya lembut. Tentang manajemen hati. Nggak ada kerasnya sama sekali. Jamaahnya suka nangis kalau dengar dia pengajian karena saking nyentuhnya.

Cebong 2: Tapi kan dia ikut Aksi Peduli Afghanistan. Aksi Palestina juga.

Cebong 1: Nah, itu dia bahayanya. Dia bisa berpotensi menguatkan radikalisme, tapi gayanya lembut gitu. Nggak mempan kalau kita tuduh radikal. Bahkan meskipun tempo hari dia membacakan puisi Osama Bin Laden di Masjid Al Falah Surabaya, tetap saja nggak bisa dihantam dengan isu radikal.

Cebong 2: Kalau begitu kita tunggu sambil kita pancing-pancing. Begitu ada celah, kita bully rame-rame.

Akhir 2006, saat sang Ustadz poligami, mereka mendapat amunisi. Mereka segera memanfaatkan celah untuk membully. Sang Ustadz sempat “dicekal” dari sejumlah televisi. Dengan izin Allah, dakwahnya tidak surut dan kini televisi berebut mengajaknya tampil kembali.

***





Cebong 1: Bong, gimana nih? Itu Ustadz lagi naik daun. Jamaahnya semakin banyak. Dia makin moncer di Youtube. Sekarang malah tampil di televisi.

Cebong 2: Kita habisi saja kayak Ustadz-Ustadz sebelumnya. Sebut dia radikal atau ekstrimis.

Cebong 1: Nggak bisa, Bong. Ustadz ini lain. Dia dakwahnya bikin jamaah tertawa. Kita sebut radikal sepertinya belum ngefek.

Cebong 2: Tapi kan dia ikut Aksi Peduli Rohingya, mendukung Aksi 212, mendukung perjuangan Palestina dan anti Israel.

Cebong 1: Nah, itu dia bahayanya. Dia bisa berpotensi menguatkan radikalisme, tapi gayanya lucu gitu. Nggak mempan kalau kita tuduh radikal. Bahkan meskipun tempo hari dia membela Felix Siauw, Youtubenya malah viral. Tetap saja nggak bisa dihantam dengan isu radikal.

Cebong 2: Kalau begitu kita tunggu sambil kita pancing-pancing. Begitu ada celah, kita bully rame-rame.

November 2017. Ketika ditanya tentang artis yang melepas jilbab dan berdalih tidak ada yang berubah dalam dirinya, Sang Ustadz balik bertanya? “Yang pesek itu?”

Mereka segera memanfaatkan celah untuk membully. Sejumlah media yang memberitakan dengan framing mereka, dipenuhi komentar membully Sang ustadz. Pun di media sosial, mereka berlomba-lomba membully Sang Ustadz. Semoga Allah menjaganya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]

*dialog imajiner untuk menggambarkan betapa ada pihak yang menunggu celah untuk menjatuhkan para ulama dan aktivis dakwah. Semoga Allah menjaga para ulama dan aktivis dakwah serta menjadikan mereka lebih waspada.







Judul :Begitu Ada Celah, Bully Ulama dan Aktivis Dakwah
Link :Begitu Ada Celah, Bully Ulama dan Aktivis Dakwah

Artikel terkait yang sama:


Begitu Ada Celah, Bully Ulama dan Aktivis Dakwah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Begitu Ada Celah, Bully Ulama dan Aktivis Dakwah"

Posting Komentar