Guru Agama Kurang, LP Maarif NU Kritisi Pemerintahan Jokowi

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Guru Agama Kurang, LP Maarif NU Kritisi Pemerintahan Jokowi kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Guru Agama Kurang, LP Maarif NU Kritisi Pemerintahan Jokowi mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.



Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (LP Maarif NU) mengkritisi pemerintah lantaran di sekolah saat ini kekurangan guru agama hingga 21 ribu.

Ketua Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (LP Maarif NU), Arifin Junaidi mengatakan, kekurangan guru di sekolah tersebut muncul lantaran pemerintahan Jokowi kurang peduli terhadap pendidikan agama Islam.

"Iya (pemerintah kurang peduli), pemerintah lebih mementingkan yang lain. Kalau pemerintahan Jokowi serius dengan revolusi mental maka pendidikan agama harus memperoleh perhatian berlebih," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (4/7).

Ia mengatakan, kekurangan guru agama dapat berdampak besar terhadap pembekalan agama dan pembentukan karakter generasi bangsa. Karena itu, kata dia, pemerintah perlu mempercepat pengangkatan guru agama. 

"Tentunya dampaknya besar sekali. Jadi kalau misalnya kurang guru agama, sekolah-sekolah itu tidak bisa berjalan dengan baik, tentang pelajaran agama-agama Islam. Jadi sebenarnya kita juga masih butuh penambahan jam pelajaran agama Islam," ucapnya.

Ia menambahkan, salah satu hal yang menyebabkan kurangnya guru agama di sekolah tersebut yaitu karena minimnya pengangkatan guru agama sebagai PNS.

Ia membantah jika kekurangan guru tersebut karena disebabkan oleh kurangnya minat guru terhadap pelajaran agama.  "Jadi tidak benar kalau ini dikaitannya dengan turunnya minat menjadi guru agama," kata Arifin

sumber : rol

Judul :Guru Agama Kurang, LP Maarif NU Kritisi Pemerintahan Jokowi
Link :Guru Agama Kurang, LP Maarif NU Kritisi Pemerintahan Jokowi

Artikel terkait yang sama:


Guru Agama Kurang, LP Maarif NU Kritisi Pemerintahan Jokowi

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Guru Agama Kurang, LP Maarif NU Kritisi Pemerintahan Jokowi"

Posting Komentar