Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Andi Arief: Mungkin Soekarno Menangis di Dalam Kubur kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Andi Arief: Mungkin Soekarno Menangis di Dalam Kubur mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Mantan staf khusus Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Andi Arief, nampaknya memaknai peringatan libur Hari Lahir Pancasila 1 Juni dengan sedikit berbeda. Hal tersebut disampaikannya melalui akun Twitternya, @andiariefaa, Kamis (1/6).
Dalam cuitannya, Andi menyebut peringatan Hari Pancasila 1 Juni lebih kepada peringatan pidato Soekarno pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), 1 Juni 1945. Oleh karena itu lah segenap masyarakat diberi hari libur untuk 'merenungkan' pidato Bung Karno tersebut.
"1 Juni dinyatakan hari libur maksudnya supaya kita di rumah membaca pikiran Bung Karno pada Pidato th 1945. Yang kita peringati ini pidato," kata Andi.
Selain itu, Andi juga menyoroti sejumlah perilaku rakyat Indonesia yang disebutnya 'berlomba' mengaku 'Aku Pancasila' dalam peringatan Pekan Pancasila yang tengah berlangsung saat ini.
"Soekarno mungkin menangis di dalam kubur, melihat 1 Juni dirayain hesteg aku pancasila, Rebutan ngaku Pancasila, takut gak masuk sorga," tulisnya.
Untuk diketahui, tercetusnya Pancasila memang berawal dari sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, yakni ketika tiga tokoh nasional: Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno, menyampaikan pandangan dan usulannya terkait penetapan dasar negara Republik Indonesia. Pada akhirnya, gagasan Bung Karno lah yang dipilih.
Akan tetapi, perumusan Pancasila tidak berhenti sampai di situ saja. Setelahnya, masih ada sejumlah proses yang ditempuh hingga sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan Pancasila pada tanggal 18 Agustus 1945 itu lah yang kemudian hingga saat ini populer dan dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
Judul :
Andi Arief: Mungkin Soekarno Menangis di Dalam Kubur
Link :
Andi Arief: Mungkin Soekarno Menangis di Dalam Kubur
Artikel terkait yang sama:
Andi Arief: Mungkin Soekarno Menangis di Dalam Kubur
0 Response to "Andi Arief: Mungkin Soekarno Menangis di Dalam Kubur"
Posting Komentar