Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya ADHI Dipaksa Terus Berhutang, Itu Skenario Pemerintahan Jokowi Untuk Hancurkan BUMN ke Tangan Asing kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
ADHI Dipaksa Terus Berhutang, Itu Skenario Pemerintahan Jokowi Untuk Hancurkan BUMN ke Tangan Asing mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Masifnya pembangunan infrastruktur di bawah Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) membuat perusahaan BUMN konstruksi seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk harus menggenjot banyak utang untuk membiayai proyek-proyeknya itu.
Namun sayangnya, menurut Pengamat Ekonomi Politik Senior Salamuddin Daeng, langkah emiten plat merah berkode ADHI itu pada akhirnya hanya akan menjadi bancakan oligarki, para taipan, dan pihak asing gara-gara menumpuk utang tersebut.
“Sehingga harus siap-siap, pada akhirnya, perusaahan BUMN Adhi Karya akan disita oleh asing, aset-asetnya akan jatuh ke asing dan taipan. Dan Pemerintahan Jokowi dan Dirut BUMN itu akan menjadi sasaran debt collector. Tapi yang disayangkan, Rakyat Indonesia akan menjadi tumbal mahalnya tarif infrastrukrur,” kata Daeng kepada Aktual.com, Kamis (1/6).
Menurut dia, sudah menjadi rahasia umum kau mega proyek infrastruktur di Indonesia adalah bancakan yang besar. Tak tehitung nilai bancakan untuk setiap proyek yang dibuat dengan sangat terburu-buru, tak terencana dan kurang menghitung risiko baik keuangan maupun risiko sosial politik itu.
“Dan BUMN infrastruktur seperti ADHI itu jadi sumber bancakan yang basah. Perusahaan diberikan dana PMN (penyertaan modal negara) yang besar dan dipaksa mencari utang yang besar hanya untuk memenuhi ambisi penguasa,” kata Salamuddin.
Padahal, kata dia, saat ini ADHI sedang mengalami risiko keuangan yang tidak sedikit. Tapi, ADHI terus dipaksa masuk ke dalam perangkap utang yang sangat besar.
Berdasar data Reuters, kata dia, keuntungan perusahaan secara year on year (yoy) telah jatuh hingga minus 32.40% di 2017 ini. Padahal penerimaan perseroan terus meningkat dari Rp9,39 triliun menjadi Rp11,06 triliun (yoy).
“Jadi, bagaimana mungkin mega proyek diciptakan oleh pemerintahan ini hanya untuk membangkrutkan perusahaan negara? Sementara perusahaaan-perusahaan swasta malah mengeruk keuntungan yang besar dari berbagai mega proyek yang lain,” jelas dia.
Akibat perangkap utang yang dibuat pemerintah, kata Daeng, perusahaan ini tersandera utang yang sangat besar. Utang ADHI telah mencapai 43,68% dibandingkan aset (debt to asset/equity ratio) atau meningkat dari 37,90% di tahun sebelumnya.
Sementara, lanjut Daeng, dari sisi cadangan atau cash reserves Adhi Karya justru terus berkurang menjadi Rp1 triliun atau hanya 10% dari utang perusahaan. Yang terbaru perseroan menerbitkan obligasi (surat utang) senilai Rp3,5 triliun.
“Jadi, perusahaan ini benar-benar ditempatkan di tepi jurang yang sangat besar demi ambisi penguasa,” pungkas dia.
Judul :
ADHI Dipaksa Terus Berhutang, Itu Skenario Pemerintahan Jokowi Untuk Hancurkan BUMN ke Tangan Asing
Link :
ADHI Dipaksa Terus Berhutang, Itu Skenario Pemerintahan Jokowi Untuk Hancurkan BUMN ke Tangan Asing
Artikel terkait yang sama:
ADHI Dipaksa Terus Berhutang, Itu Skenario Pemerintahan Jokowi Untuk Hancurkan BUMN ke Tangan Asing
0 Response to "ADHI Dipaksa Terus Berhutang, Itu Skenario Pemerintahan Jokowi Untuk Hancurkan BUMN ke Tangan Asing"
Posting Komentar