MENJAGA KEUTUHAN NKRI

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya MENJAGA KEUTUHAN NKRI kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

MENJAGA KEUTUHAN NKRI mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.


MENJAGA KEUTUHAN NKRI
Oleh: KH. M. Abdul Ghufron Al Bantani


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Salam Sejahtera
Rahayu


 Indonesia penuh dengan hikmah dan penuh dengan sejarah merah putih berskibar di mana mana dari Sabang sampai Merauke kita harus mengingati perjuangan perjuangan para pahlawan untuk meraih kemenangan kemerdekaan, Indonesia benar benar harus bisa menyatukan sesuai dengan merah putih Pancasila NKRI, kita selalu diingati selalu di hati hati dan selalu dimengerti kita sebagai bangsa negara Indonesia harus betul betul bangsa Indonesia Tuhan Yang Maha esa selalu melindungi dan selalu menjaga Indonesia, mari kita maju terus pantang mundur pantang menyerah kita harus maju terus sampai kita tahu bahwa Tuhan Yang Maha esa selalu menjaga dan melindungi untuk negeri kita yaitu negeri Indonesia.

 Pondok pesantren UNIQ yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Merauke pondok UNIQ selalu menulis dan Dan pembaca pun jangan sampai bosan bosan terus dukung dan kita sebarkan di mana pun berada saya yakin bahwa rakyat rakyat Indonesia pun bisa memahami, putra putri Indonesia pun pasti memahami, ulama tokoh tokoh agama, umaro, lintas agama, suku suku, dan budaya pun sama pasti bisa memahami dan memengerti, angkatan darat udara laut polisi pun sama, mari kita sama sama menjaga merah putih, NKRI Pancasila kita benar benar mengayomi bangsa negara sendiri,  yaitu negara Indonesia Bersatulah sesuai dengan Bhinneka tunggal Ika sesuai dengan Pancasila dan merah putih NKRI, kita benar benar jangan sampai lalai dengan untuk menjaga bangsa negara Indonesia, maju terus pantang mundur pantang menyerah, sebarkan ini ke mana mana pun dari Sabang sampai Merauke mudah-mudahan tulisan ini dari pondok pesantren UNIQ ini selalu dijaga dan selalu menyebarkan tulisan tulisan ini biar semua bisa memahami dan mengerti dan bisa persatuan,  itulah Indonesia yang tercinta ini salam suruh bangsa negara Indonesia dari pondok pesantren UNIQ Indonesia.

 Sejarah Bangsa. Sudah sama-sama diketahui bahwa Negara ini dibentuk menjadi sebuah bangsa berawal dari senasib sepenanggungan sebagai negri jajahan Hindia Belanda dari Sabang sampai Meroke. Perjuangan mengusir penjajah dilakukan oleh seluruh bangsa yang berawal dari bersifat kedaerahan masing-masing hingga menjadi perjuangan kebangsaan yang bersifat nasional. Dari berdirinya Budi Utomo, Syarikat Islam, Muhamadiyah, Nahdlotul Ulama hingga pernyataan Sumpah Pemuda dari semua unsur Kedaerahan yang menyatakan satu kesatuan Bertanah Air, Berbangsa dan Berbahasa Satu yaitu INDONESIA. Kemudian proses berdirinya negara dimulai dari dibentuknya suatu badan yaitu BPUPKI kemudian membentuk kepanitiaan PPKI yang merumuskan bentuk negara dan dasar negara yang dilakukan oleh tim sembilan terdiri dari satu unsur kristen, empat Islam santri dan empat dari unsur Islam Nasionalis, merekalah para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertanyaannya Mengapa mereka yang mayoritas beragama Islam tidak mendirikan Negara Islam saja..? Pastinya mereka mencari rujukan, dalil-dalil dan dasar agama atau contoh-contoh negara-negara yang sudah ada saat itu. Perlu diingat, sebelum berdirinya Negara Republik Indonesia itu sudah ada kesultanan, kerajaan-kerajaan yang bersifat kedaerahan dan mereka para kesultanan meleburkan diri kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasar ke-bineka tunggal ika-an lah bangsa ini terbentuk, bukan dari satu suku saja, bukan dari satu agama saja, bukan dari satu bahasa saja, semua dengan ikhlas beleburkan diri menjadi satu tanpa ada paksaan diantara anak bangsa tersebut.

 Sebagai contoh kerajaan Siak Sri Indrapura di Daerah Riau, Kesultanan Siak, Sultan Syarif Qasim II dengan ikhlas menyerahkan mahkota kerajaanya kepada presiden Indonesia Ir. Sukarno di jakarta termasuk Istananya. Dan Sultan melepas semua atribut kesultanan beliau, beliau sendiri menetap di Jakarta sebelum akhirnya kembali ke kota Pekanbaru, Riau. Begitupun kerajaan-kerajaan lain menyatakan diri menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia walau sebelumnya kerajaan-kerajaan tersebut adalah negara-negara merdeka yang berdaulat dan diakui oleh dunia internasional.

 Semua itu karena ke-BINEKA TUNGGAL IKA-an dan negara berdasarkan PANCASILA dan UUD 1945. Sejarah membuktikan bahwa tidak ada satu kerajaan di bumi nusantara ini yang bergabung atas dasar pemaksaan.

 Harus kita buka sejarah Islam sebagai rujukan dalam pembahasan ini. Tentunya tentang bagaimana Rosulullah sebagai utusan Tuhan memulai suatu peradaban baru yang bernama MADINAH.

 Sebelum Rosulullah hijrah, Rosulullah dua kali menerima utusan dari daerah Yatsrib yang menyatakan sumpah setia pada Rosulullah dan Berbai'at mengangkat Rosulullah sebagai pimpinan mereka dan meminta Rosulullah berhijrah ke daerah mereka. Ketika Rosulullah berhijrah bersama sahabat Beliau yaitu Abu Bakar Assiddiq RA, Beliau disambut dengan sangat meriah layaknya kedatangan sang pemimpin mereka. Kemudian apa yang pertama dilakukan Rosul sebagai pemimpin mereka setelah mendirikan masjid yaitu mengumpulkan semua penduduk Yatsrib yang tersiri dari kaum pribumi yaitu kaum anshor, kaum pendatang yaitu kaum muhajirin dan dua suku bangsa yahudi. Rosulullah membuat suatu pernyataan kesepakatan yang mengikat untuk ketiga unsur penduduk Yatsrib tersebut dengan nama PIAGAM MADINAH. Piagam tersebut tidak menyebutkan bentuk negara Islam ataupun negara apapun kecuali MADINAH.

 Ini fakta sejarah yang dapat diambil sebagai rujukan atau dalil agama sebagai pola berfikir awal saat pembentukan Negara Republik Indonesia. Di samping dalil-dalil dari nash Al Qur'an juga jadi bahan pertimbangannya.

Pertimbangan Al Qur'an.
 Sejarah membuktikan bahwa NKRI didirikan berdasarkan hasil musyawarah diantara para pejuang kemerdekaan dengan BPUPKI kemudian menjadi PPKI dan membentuk panitia sembilan yang bertugas merumuskan bentuk negara sebelum akhirnya memproklamirkan berdirinya sebuah negara merdeka oleh Ir. Sukarno dan Dr. Moh. Hatta, atas nama bangsa Indonesia.

 Musyawarah, sebagai perintah agama terdapat dalam Al Qur'an Surat Ali 'Imron ayat 159 : "Wasyawirhum fil amri", bermusyawarahlah kalian dalam urusan kalian. kemudian surat Asy-Syuro ayat 38 : "Walladzinas tajabu lirobbihim wa aqomushsholata wa amruhum syuro bainahum wamimmaa rodzaqnahum yunfiquun", Dan bagi orang-orang yang menerima ( mentaati ) seruan Tuhannya dan melaksanakan sholat sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawaroh antara mereka dan mereka menginfaqkan sebagian dari rizqi yang kami berikan kepada mereka.
 Itulah dua ayat yang memerintahkan musyawaroh dan batasannya jelas, yaitu melaksanakan sholat dan menginfaqkan rizki atau berzakat.

 Kemudian sampai kapan hasil musyawaroh itu disepakati, Al Qur'an surat Al Isro' ayat 34 : "Wa awfu bil'ahdi, innal 'ahda kaana mas'ulaa", dan penuhilah janji (kesepakatan), karena janji itu pasti dimintai pertanggung jawabannya. 

 Jelaslah bahwa mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonsia itu adalah suatu kewajiban yang diperintahkan Al Qur'an dimana kesepakatan hasil musyawaroh itu wajib dipenuhi. Dan Negara Wajib menumpas setiap perbuatan atau gerakan yang menentang Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.

Salam Jiwa Ulama Nusantara
Salam Jiwa NKRI
Salam Jiwa Merah Putih
Salam Jiwa Pancasila
Salam Jiwa Bhinneka Tunggal Ika
Salam Jiwa Rakyat Indonesia
Salam Jiwa Lintas Agama
Salam Jiwa Angkatan Darat (AD)
Salam Jiwa Angkatan Laut (AL)
Salam Jiwa Angkatan Udara (AU)
Salam Jiwa Polisi
Salam Jiwa Rindu Ghufron

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;
Salam Sejahtera
Rahayu


Malang, Jumat, 26 Januari 2018.

Judul :MENJAGA KEUTUHAN NKRI
Link :MENJAGA KEUTUHAN NKRI

Artikel terkait yang sama:


MENJAGA KEUTUHAN NKRI

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MENJAGA KEUTUHAN NKRI"

Posting Komentar