Hukum Suami Menyusu dari Puting Susu Istrinya

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Hukum Suami Menyusu dari Puting Susu Istrinya kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Hukum Suami Menyusu dari Puting Susu Istrinya mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.

HUKUM SUAMI MENYUSU DARI PUTING SUSU ISTRINYA

Tanya:
Hukum suami menyusu dari puting susu istrinya, bolehkah suami menyusu kepada istrinya?

Jawab:

Tidaklah mengapa padanya, seandainya ia mengisap puting susunya tidaklah memudaratkannya, seandainya ia mengisap ASI dari puting susunya niscaya tidaklah memudaratkan, sebab menyusui orang besar tidaklah memberikan pengaruh sedikitpun menurut mayoritas ahli ilmu.

Akan tetapi meninggalkan itu lebih utama, tidak adanya kebutuhan kepada ini, yakni keadaannya yang mengisap ASI dari puting susunya dalam rangka bergurau atau muda'abah (pembuka jimak) atau menampakkan cinta tidaklah memudaratkan hal tersebut, tidak memudaratkan pasangan suami istri seandainya ia meminum dari puting susunya.

Seandainya ia meminum dari puting susunya tidaklah memudaratkan sedikitpun, dan ia tetap menjadi istrinya dan ia tidak menjadi anaknya, akan tetapi meninggalkan hal ini lebih bagus, terlebih bahwa sebahagian ahli ilmu memandang menyusunya orang besar tidaklah sepantasnya ia menyusu pada puting susunya bahkan meninggalkan hal itu lebih utama.

__________________

🔖  *حكم رضاعة الزوج من ثدي زوجته* 

*السؤال      :* 

حكم رضاعة الزوج من ثدي زوجته هل يجوز رضاعة الزوج لزوجته؟

*الجواب     :*

لا حرج فيه، لو مص ثديها ما يضره، لو مص اللبن من ثديها لا يضر، لأن الرضاع للكبير لا يؤثر شيئاً، عند جمهور أهل العلم، لكن ترك ذلك أولى، لا حاجة إلى هذا، يعني كونه يمص اللبن من ثديها من باب المزح أو من باب المداعبة أو من باب إظهار المحبة لا يضر ذلك، لا يضر الزوجية لو شرب من ثديها، لو شرب من ثديها لا يضر شيئاً، وهي زوجته ولا يكون ولداً لها، ولكن ترك هذا أحسن، لا سيما أن بعض أهل العلم يرى إرضاع الكبير فلا ينبغي أن يرضع ثديها بل ترك ذلك أولى.


🌐المصدر   :
http://ift.tt/2xSm33H
http://ift.tt/2gKRPot

Fatwa Lajnah Daimah Nomor 6657

Pertanyaan: Apa hukum agama mengenai seorang laki-laki yang menyusu atau menikmati payudara istrinya? Apakah perbuatan ini haram atau makruh? Jika air susu tersebut masuk ke perut suami, apakah istrinya menjadi haram baginya dan mereka wajib dipisahkan? Mohon penjelasannya. Semoga Allah memberikan pemahaman kepada Anda.

Jawaban: Seorang suami boleh mengisap payudara istrinya dan air susu yang masuk ke perut tidak haram. Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Sumber: http://ift.tt/2xSlQ0I

Suami Menyusu pada Istrinya dengan Paksa

Fatwa Nomor:16644

Pertanyaan: 

Saya sampaikan kepada Anda bahwa saya telah melahirkan dua anak dari suami saya. Ketika saya masih menyusui anak kami yang kedua, suami saya sering menahan tangan saya di belakang punggung saya dan menyusu dari kedua payudara saya dengan paksa. Dia terbiasa menyusu pada saya selama empat bulan. Dia mengatakan dengan terus terang kepada saya bahwa saya seperti ibunya. Pada suatu hari dia membawa saya mengunjungi keluarga saya. Saya sampaikan kepada keluarga saya bahwa suami saya sering menyusu dari payudara saya hingga dia mengisap semua isi payudara saya. Apakah yang dia lakukan itu halal atau haram?

Jawaban: 

Perbuatan suami Anda tersebut tidak dibolehkan. Dia wajib meninggalkannya dan tidak melakukannya lagi. Namun, hal itu tidak membuatnya memiliki hubungan mahram dengan Anda karena susuan yang mengakibatkan terjadinya hubungan mahram adalah yang berlangsung ketika usia seseorang tidak lebih dari dua tahun, berdasarkan sabda Nabi Muhammad صلي الله عليه و سلم,

"Sesungguhnya susuan (yang menjadikan mahram) adalah yang menghilangkan rasa lapar." dan sabda Nabi صلي الله عليه و سلم, "Susuan tidak menjadikan mahram kecuali yang membelah lambung (berfungsi seperti makanan) dan berlangsung sebelum masa bayi disapih."

Berdasarkan hal ini, maka Anda tidak haram bagi suami Anda. Adapun ucapan suami Anda, "Kamu seperti ibuku," jika yang dia maksud adalah karena perbuatannya menyusu pada Anda, maka itu tidak dapat dibenarkan walaupun dia tidak menjadi haram bagi Anda.

Namun, jika tujuannya adalah Dhihar (menyerupakan Anda dengan ibu Anda agar Anda menjadi haram baginya), maka dia wajib membayar kafarat (denda), yaitu memerdekakan budak. Jika tidak mampu, maka dia berpuasa dua bulan berturut-turut. Jika tidak mampu, maka dia memberi makan enam puluh orang miskin.

Ini berdasarkan firman Allah Ta'ala, Orang-orang yang menzihar istri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami istri itu bercampur.

Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(3) Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Al-Lajnah ad-Daimah Lilbuhutsil Ilmiyyah wal Ifta'
Ketua: Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Anggota: Abdullah bin Ghudayyan | Shalih al-Fauzan | Abdul Aziz Alu al-Syaikh | Bakr Abu Zaid

http://ift.tt/2xOR5bc

______WhatsApp Al-Ukhuwwah______

Hukum Suami Menyusu dari Puting Susu Istrinya
Sumber: Pixabay

Judul :Hukum Suami Menyusu dari Puting Susu Istrinya
Link :Hukum Suami Menyusu dari Puting Susu Istrinya

Artikel terkait yang sama:


Hukum Suami Menyusu dari Puting Susu Istrinya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hukum Suami Menyusu dari Puting Susu Istrinya"

Posting Komentar