Mengenang Kejamnya PKI dan Gerwani yang Meracuni Puluhan Pemuda Ansor lalu Membunuhnya

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Mengenang Kejamnya PKI dan Gerwani yang Meracuni Puluhan Pemuda Ansor lalu Membunuhnya kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Mengenang Kejamnya PKI dan Gerwani yang Meracuni Puluhan Pemuda Ansor lalu Membunuhnya mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.

Ilustrasi
MusliModerat.net - - Jelang Oktober, publik selalu diingatkan dengan pembantaian tujuh jendral saat G30S/PKI 1965 di Jakarta. Namun sejarah mencatat ada beberapa kejadian pembantaian lain oleh PKI di beberapa daerah selama Oktober, di antaranya aksi PKI di Banyuwangi pada 18 Oktober 1965.

Aktivis Forum Pancasila Banyuwangi, Tawali Datuganggas mengungkapkan pada saat era Orde Lama masa Bung Karno, disuarakan gegap gempita aliansi Nasionalis, Agama dan Komunis (Nasakom).  Namun di tingkat lokal gagasan itu tidak selalu bisa berjalan mulus.
Ketika itu, papar Tawali, di Banyuwangi NU dan PNI di satu pihak berseteru dengan PKI.  Situasi semakin memanas lantaran PKI menunggangi momentum, kompetisi politik pemilihan Bupati Banyuwangi sebagai mesin konflik.
"Puncak konflik menjadi berdarah-darah. Terjadi pada pasca-G30S/PKI. Pemberontakan gagal itu diikuti pembersihan PKI di berbagai daerah. Namun di Banyuwangi PKI berani unjuk kekuatan," ungkap Tawali dalam Keterangan tertulis, Selasa (26/9).
Mereka membantai Pemuda Ansor di Kecamatan Muncar. Tawali mengungkapkan, awalnya Pemuda Ansor Kecamatan Muncar mereka undang pengajian. PKI menyamar sebagai Pemuda Ansor kecamatan Gambiran di desa Karangasem (sekarang desa Yosomulyo). Kedatangan mereka disambut dan dijamu Gerwani yang menyamar sebagai Fatayat.
Ternyata makanan dan minuman yang disuguhkan sudah dicampuri racun.  Usai makan para Ansor lunglai tak berdaya. "Saat itulah mereka dibantai PKI," ungkapnya.

Tragedi itu mencatat 93 orang Pemuda Ansor tewas. Mayatnya ditumpuk dalam lubang yang memang sudah digali sebelumnya. "Kemudian tragedi pembantaian PKI berikutnya," jelas dia.
Pada 18 Oktober 1965 di Dusun Cemethuk, Desa Cluring, kecamatan Cluring, Banyuwangi, tercatat 62 orang Pemuda Ansor dibunuh PKI dan mayatnya dikuburkan dalam lubang-lubang yang sengaja sudah dipersiapkan. "Di lubang maut Cemethuk ini sekarang berdiri Monumen Pancasila Jaya," ungkapnya.
Pembantaian PKI ini, membuat Tawali dan Aktivis Forum Pancasila Banyuwangi menolak lupa atas kejamnya mereka saat itu. Ia pun berharap jangan pernah masyarakat membiarkan fakta sejarah ini ikut terkubur di lubang-lubang pembantaian PKI seperti di Banyuwangi.
"Ingat-ingatlah! Agar pengorbanan nyawa ratusan syuhada Banyuwangi itu tidak sia-sia belaka. Waspada, PKI di sekitar kita bisa menunggang apapun, ternasuk demo masyarakat maupun sidang pengadilan, untuk menebar konflik dan membakar amarah warga," ungkapnya.[republika.co.id]

Judul :Mengenang Kejamnya PKI dan Gerwani yang Meracuni Puluhan Pemuda Ansor lalu Membunuhnya
Link :Mengenang Kejamnya PKI dan Gerwani yang Meracuni Puluhan Pemuda Ansor lalu Membunuhnya

Artikel terkait yang sama:


Mengenang Kejamnya PKI dan Gerwani yang Meracuni Puluhan Pemuda Ansor lalu Membunuhnya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenang Kejamnya PKI dan Gerwani yang Meracuni Puluhan Pemuda Ansor lalu Membunuhnya"

Posting Komentar