Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Makjleb! Tina Azizi: Yang Ngaku-ngaku "Saya Indonesia, Saya Pancasila" Biasanya Malah Sebaliknya kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Makjleb! Tina Azizi: Yang Ngaku-ngaku "Saya Indonesia, Saya Pancasila" Biasanya Malah Sebaliknya mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Makjleb! Tina Azizi: Yang Ngaku-ngaku "Saya Indonesia, Saya Pancasila" Biasanya Malah Sebaliknya
Opini Bangsa - Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2017 di sosial media ramai dengan pernyataan "Saya Indonesia, Saya Pancasila". Fenomene ini tak pernah ada dijumpai di era-era Presiden sebelum Jokowi. Fenomena ini kalau ditilik marak sejak kasus penistaan agama. Tiba-tiba ramai klaim paling Bhinneka, paling Pancasila, paling toleransi. Ada parade Bhinneka, ada aksi lilin, dan sekarang "Saya Indonesia, Saya Pancasila".
Hal ini yang dipertanyakan Tina Azizi. Menurutnya orang yang suka ngaku-ngaku justru biasanya kebalikannya.
Permisiiii ... numpang tanya, sekarang koq ujug2 banyak orang buat pernyataan dan avatar "Saya Indonesia, Saya Pancasila" ... memangnya ada yang nanya dan meragukan kewarganegaraan mereka ya? Kalau sudah membuat pernyataan seperti itu terus mau ngapain, apa itu merupakan persyaratan khusus menjadi warga negara Indonesia kelas tertentu? Siapa sih sebetulnya yang meragukan kewarganegaraan dan kepancasilaan mereka yang lahir, tumbuh besar, sekolah, bekerja, dan punya KTP Indonesia?
Duluuu jaman saya smp dan sma diwajibkan menghafal butir2 pengamalan dari setiap sila pada Pancasila yang waktu itu semuanya ada 36 butir, bahkan pada masa ospek waktu masuk perguruan tinggi diharuskan ikut penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) sampai dapat sertifikat nya segala, tapi saat itu gak ada tuh klaim2an saya indonesia, saya pancasila.
Biasanya sih ya yang menilai sifat dan kepribadian seseorang itu orang lain dengan melihat sikap dan keseharian kita, bukan kita yang mengklaim sendiri. Kalau kita mengklaim sendiri punya sifat dan rasa kepribadian tertentu itu justru mencurigakan dan biasanya kebalikannya, alias cuma ngaku2 saja padahal kenyataannya tidak seperti itu.
Ah da saya mah apa atuh ... Saya Hanyalah Manusia, Makhluk Ciptaan Allah Yang Esa ☝️
(Tina Azizi)
Judul :
Makjleb! Tina Azizi: Yang Ngaku-ngaku "Saya Indonesia, Saya Pancasila" Biasanya Malah Sebaliknya
Link :
Makjleb! Tina Azizi: Yang Ngaku-ngaku "Saya Indonesia, Saya Pancasila" Biasanya Malah Sebaliknya
Artikel terkait yang sama:
Makjleb! Tina Azizi: Yang Ngaku-ngaku "Saya Indonesia, Saya Pancasila" Biasanya Malah Sebaliknya
0 Response to "Makjleb! Tina Azizi: Yang Ngaku-ngaku "Saya Indonesia, Saya Pancasila" Biasanya Malah Sebaliknya"
Posting Komentar