Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya INDONESIA PASUKAN BERANI MATI kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
INDONESIA PASUKAN BERANI MATI mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Salam Sejahtera
Rahayu,
Indonesia terdapat bebagai suku, agama, dan budaya. Mereka semua dipimpin oleh seorang yang gagah berani berjuang untuk kemakmuran rakyat, punya rasa tanggung jawab dan punya rasa keadilan, siap mengorbankan jiwa dan raga untuk menyelamatkan bangsa dari Sabang sampai Merauke. Dalam perjuangan mempertahankan kedaulatan Negara dari tangan penjajah, Seluruh lapisan masyarakat, Pondok Pesantren, tokoh-tokoh agama siap terjun berani mati mengorbankan jiwa raga untuk kemerdekaan Indonesia, menyelamatkan Indonesia, menjaga Merah Putih, melaksanakan Pancasila dan memegang teguh NKRI.
Cerita singkat, dalam sejarah mencatat terjadinya Pasukan Berani Mati, berawal pada Tanggal 17 Agustus 1945, pada saat itu Bung Karno belum menjadi Presiden Republik Indonesia. Beliau disebut sebagai Proklamator, karena memang Bung Karno yang membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Meski begitu, di hari pertama merdeka, hampir saja terjadi insiden berdarah di kediaman Bung Karno Jl. Pegangsaan Timur 56, Menteng. Tempat dilangsungkannya Proklamasi dan Pengibaran Bendera Pusaka Merah Putih.
Matahari mulai condong ke Barat, Bung Karno sempat memandangi kibar Bendera Merah Putih yang dikerek naik tadi pagi. Hatinya membatin “Alhamdulillah, bendera Republik Indonesia sudah berkibar sekarang”. Tekadnya menggumpal, “Kalaupun bendera Merah Putih turun lagi, maka ia hanya turun melalui Tujuh Puluh Dua Juta mayat dari bangsaku yang bergelimpangan.” Kami takkan melupakan semboyan Revolusi: “Sekali Merdeka Tetap Merdeka.”
Belum lama Bung Karno rebahan dalam kamar, karena kondisi fisiknya yang sakit. Sudiro sekertaris pribadi Bung Karno, mengetuk pintu dan masuk. Ia mengabarkan bahwa lima opsir Kenpetai memaksa masuk rumah. “Mereka mau bicara dengan Bung Karno. Anak-anak tinggal menunggu perintah, apa yang kita lakukan terhadap tentara jepang?” Demi melihat reaksi lima orang opsir yang menampakkan gelagat main kasar, Bung Karno tetap tenang. Akan tetapi, ia melayangkan pandangannya ke arah kiri, kanan, dan belakang lima orang opsir Jepang itu. Di sana, ratusan pemuda berwajah garang, bersenjata kampak, clurit dan, bambu runcing. Semua mewaspadai dengan seksama setiap gerak-gerik opsir Jepang. Karena sadar kalah, para opsir Jepang berubah ekspresi, dari ganas menjadi lemas, dari sangar menjadi hambar. Sejenak mereka saling adu pandang. Sejurus kemudian mereka balik ke kanan, meninggalkan Bung Karno tanpa kata-kata. Sejarah kemudian mencatat, usai para opsir Jepang itu ngeloyor pergi, Bung Krno dihadapan ratusan pemuda mengeluarkan seruan untuk membentuk “Pasukan Berani Mati”. Tugas mereka yang utama adalah mempertahankan Sang Saka Merah Putih tetap berkibar di angkasa raya. Tidak lama seruan itu dikumandangkan, sambung menyambung dari satu mulut ke telinga yang lain, dalam waktu yang tidak terlalu lama, Jl. Pegangsaan Timur 56 telah penuh dengan sukarelawan berani mati. Tidak hanya laki-laki, bahkan seorang perempuan yang menggendong anakpun, tampak dalam barisan yang mendaftar masuk sebagai “Pasukan Berani Mati”.
Kenapa kita harus saling kerja sama, karena harus sesuai dengan Pancasila, disebut Bhinneka Tunggal Ika. Itulah Pasukan Berani Mati, untuk Indonesia tercinta ini. Ingat, kita harus kembali kepada sejarah-sejarah seluruh kerajaan dan para pahlawan. Bahwa Indonesia hasil keringat tumpah darah. Mari rakyat-rakyat Indonesia kita fikirkan bersama, kita jalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa sesuai lambang Pancasila. Kita belum bisa menyumbang Negara untuk menyelamatkan bangsa, rakyat tapi kalau kita bersatu sesuai Pancasila dan Merah Putih Insya Allah Tuhan merestui perjuangan kita.
Saudara-saudaraku, saya menghimbau, kembalilah kepada Ibu Pertiwi, beranilah seperti para Pahlawan, jangan sampai menyakiti bangsa sendiri, tapi kita harus berfikir. Bahwa Indonesia sekarang ini mulai dijajah dengan moral dan budaya luar yang tidak pantas dimiliki dan dijalankan oleh bangsa ini telah memasuki pelosok-pelosok desa hingga perkotaan yang ada di Sabang sampai Merauke. Oleh karenanya, kita harus mawas diri dan berjuang untuk bisa menyelamatkan Indonesia bersama-sama. Mudah-mudahan dengan jalan ini, suku-suku bangsa, agama, dan budaya tetap menjadi Pancasila dan tetap menjadi NKRI seutuhnya. Mari kita sama-sama berdoa untuk Indonesia yang subur, makmur, barokah, selamat dunia akhirat.
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا قلى بَلْ اَحْيَآءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَ ﴿169﴾
Artinya:”Dan jangan sekali-kali kamu mengira orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup, di sisi tuhannya mendapat rezeki.”(Q.S. Ali Imron: 169)
“Mari jaga kedaulatan NKRI kita awali dengan menjaga lingkungan sekitar dengan mengadakan siskamling”
Salam Jiwa NKRI
Salam Jiwa Merah Putih
Salam Jiwa Pancasila
Salam Jiwa Bhinneka Tunggal Ika
Salam Jiwa Rakyat Indonesia
Salam Jiwa Lintas Agama
Salam Jiwa Angkatan Darat (AD)
Salam Jiwa Angkatan Laut (AL)
Salam Jiwa Angkatan Udara (AU)
Salam Jiwa Polisi
Salam Jiwa Rindu Ghufron
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;
Salam Sejahtera
Rahayu
Malang, Kamis, 01 Juni 2017.
Waktu : 20.50 WIB
Link :INDONESIA PASUKAN BERANI MATI
0 Response to "INDONESIA PASUKAN BERANI MATI"
Posting Komentar