Penjelasan Tentang Penerima Zakat

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Penjelasan Tentang Penerima Zakat kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Penjelasan Tentang Penerima Zakat mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.

Ada beberapa penjelasan tentang ZAKAT dan zakat ini di bagi menjadi dua yaitu ZAKAT MAL dan ZAKAT FITRAH, Mengenai tujuan zakat fitrah adalah membersihkan diri, sedangkan ZAKAT MAL untuk Keberkahan HARTA. Zakat adalah perintah Allah untuk menjaga umatnya dalam mengelola harta. Manusia diperintah untuk menyisihkan sebagia harta yang dimilikinya untuk disampaikan kepada yang berhak. Lalu, siapakah mereka-mereka ini yang berhak mendapatkan zakat? mari kita pelajari bersama Penjelasan Tentang Penerima Zakat.

Selama ini dalam zakat ada tiga golongan sederhana yang dapat menerima zakat. Mereka adalah  
  • Muzakki: si pemberi zakat; lalu 
  • Amil: orang atau lembaga yang mengelolal zakat dari menarik zakat sampai menyalurkan kepada yang berhak.
  • Mustahik: mereka yang memang sudah sepantasnya menerima zakat.

Di dalam Alquran telah tertulis jelas bahwa ada delapan golongan yang berhak menerima zakat. Pada surat At Taubah ayat 60, Allah berfirman “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

  • 1). Al-fuqara’ atau orang faqir (orang melarat), yaitu orang yang amat sengsara hidupnya, tidak memiliki harta dan tidak mempunyai tenaga untuk menutupi kebutuhan dirinya dan keluarganya. Orang fakir adalah paling utama untuk mendapat zakat karena kondisi kebutuhan amat sangat karena tidak memiliki hal-hal untuk memnuhi kebutuhan hidupnya.
  • 2). Al-Masakin atau ORANG MISKIN. Orang miskin berlainan dengan orang faqir, ia tidak melarat, ia mempunyai penghasilan dan pekerjaan tetap tapi dalam keadaan kekurangan, tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan dirinya dan keluarganya. Misalnya, seseorang bekerja sebagai tukang sampah, tetapi penghasilannya hanya memenuhi setengah dari kebutuhannya. Orang seperti ini berhak mendapatkan zakat untuk memenuhi kebutuhannya.
  • 3). Al’amilin atau amil zakat (panitia zakat). Amil adalah orang yang dipilih oleh pihak berwenang untuk mengumpulkan dan membagikan zakat kepada golongan yang berhak menerimanya. Amil zakat adalah mereka ahli dalam mengelola zakat. Mereka harus memiliki syarat tertentu yaitu muslim, akil dan baligh, merdeka, adil (bijaksana), medengar, melihat, laki-laki dan mengerti tentang hukum agama.
  • 4). Almuallafah yaitu orang yang baru masuk islam dan belum mantap imannya, seorang muallaf berhak mendapatkan zakat agar mereka yang baru masuk Islam dalam keadaan harta sedikit dan keimanan lemah harus didekati dengan bantuan zakat.
  • 5). Dzur- Riqab atau hamba sahaya, yaitu yang ingin memerdekan dirinya dari majikannya dengan tebusan uang. Zakat dalam hal ini berfungsi untuk membebaskan seorang muslim yang ditawan oleh orang orang kafir. Ataupun, zakat digunkan juga untuk membebaskan seorang budak muslim dari majikannya agar merdeka.
  • 6). Algharim atau orang yang terlilit utang. Mereka yang memiliki utang meskipun mampu dapat dibantu dengan zakat. 
  • 7). Fi sabilillah yaitu orang yang berjuang di jalan Allah (Sabilillah) tanpa imbalan karena merelakan dirinya bekerja dan berjuang untuk kepentingan Islam.
  • 8). Ibnu Sabil adalah musafir yang sedang dalam perjalanan (ibnu sabil) yang bukan bertujuan maksiat di negeri rantauan, lalu mengalami kesulitan dan kesengsaraan dalam perjalanannya

http://zakat.or.id/mereka-yang-berhak-menerima-zakat

Judul :Penjelasan Tentang Penerima Zakat
Link :Penjelasan Tentang Penerima Zakat

Artikel terkait yang sama:


Penjelasan Tentang Penerima Zakat

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penjelasan Tentang Penerima Zakat"

Posting Komentar