Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Shalat Syariat Thariqah Hakekat Makrifat kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Shalat Syariat Thariqah Hakekat Makrifat mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
SHALAT SYARIAT THARIKAH HAKEKAT MAKRIFAT
- Syekh Amin Al Kurdi memberikan batasan syariat,
Artinya : Syariat adalah hukum-hukum yang diturunkan kepada Rasulullah SAW yang dipahami dan diijtihadkan oleh para ulama dari Al Kitab, As Sunnah, baik berbentuk nash atau istimbath. Hukum- hukum itu meliputi Ilmu Tauhid, Ilmu Fikih dan Ilmu Tasawuf (Syekh Amin Al Kurdi 1994 : 364).
Sunnatullah berarti ketentuan atau tata hukum Allah dalam mengatur alam semesta ini. Di dalamnya ada hubungan sebab akibat, ada amal ada hasil, dan seterusnya. Termasuk ke dalam syariat, bagaimana mengatur manusia dalam hubungannya dengan Allah dan bagaimana mengatur manusia sebagai makhluk sosial, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam. Agar terwujud keteraturan, keselarasan, keserasian dan keseimbangan, perlu juga di atur dalam suatu aturan yang dinamakan syariah. Syariat itu adalah aturan dari Allah, sedangkan yang memberi peraturan namanya syaari' yaitu Allah SWT sendiri.
Pembahasan mengenai materi hukum dengan manusia sebagai objeknya, mencakup semua disiplin ilmu, seperti Ilmu Fikih, Ilmu Tauhid, Ilmu Akhlak dan lain sebagainya. Dalam ajaran Islam melaksanakan aturan dan ketentuan hukum tanpa memahami dan menghayati apa tujuan hukum itu, maka pelaksanaannya tidak akan menemui sasarannya dan tidak akan memiliki nilai yang sempurna. Tujuan hukum itu adalah kebenaran yang datang dari Allah SWT, yang dalam istilah tasawuf dinamakan hakikat yang merupakan inti dari hukum itu sendiri. Karena itu ada kaedah fikih yang berbunyi:
Artinya : Hukum itu ditetapkan atau beredar menurut ilatnya.
Kalau ilatnya masih ada maka hukumnya ada, kalau ilatnya sudah hilang maka hukumnya akan hilang. Dengan kata lain, syariat itu lahirnya, hakikat itu batinnya.
Untuk mencapai tujuan hukum itu sendiri diperlukan adanya suatu jalan atau cara atau metode supaya kita tidak menyimpang dari tujuannya. Tanpa mengetahui jalannya akan sulit untuk sampai ke tujuan. Jalan atau cara atau metode tersebut dinamakan tarikat. -
Salat daim sembah ing roh mring Pangeran, lawan salat ismu ngalam kawruhana, iya iku bubuhaning sembah rasa, sakalire jumeneng aneng manusa.
-
Tertibipun kabeh iku kawruhana, jasadira roholah den-kawruhana, sadayane puniku aneng nging sira, lapalipun puniki ing-ucapena.
-
Al ‘insanu siri wahana sirahu (?), nyataning dat puniku nyataning sipat, nyatane roh asmane ati sejati, nyatanipun apngallolah iku jasat.
-
Apan sira dadya warananing suksma, poma-poma aywa kerup sanak ing wang, sapa wonge angulati ing pangeran, nora liyan aneng dhirine priyongga.
-
Yen muhunga mring sariranya pan sasar, iya iku sabdaning nabi kang nyata, lan sing sapa arsa wikan ing sarira, sanyatane dadi wikan ing pangeran.
-
Iya / iku kang ngarsa wruh dipun-nyata, lan sing sapa kang wikan maring sarira, dadi wikan wong ngiku maring pangera, kang satengah ana lapal kang mangkene.
-
Al ‘insanu naskatu aki dalilnya, maknanipun manusa tandhane ekak, tersandhane puniku patang prakara, ingkang dhihin puniku tandhaning edat.
-
Kaping kalih puniku tandhaning sipat, kang kaping tri ya apengaling manusa, ping sakawan obah osik saking Ngallah, rasaningsun iya rasaning manusa.
Link :Shalat Syariat Thariqah Hakekat Makrifat
0 Response to "Shalat Syariat Thariqah Hakekat Makrifat "
Posting Komentar